Senin, 30 Juli 2012

Random (part 8)

Bagaimana rasanya dipermainkan oleh orang yang kamu inginkan?

Bagaimana rasanya dibohongi oleh orang yang kamu sayangi?

Bagaimana rasanya disakiti oleh orang yang kamu cintai?


Masih bisakah kamu tersenyum saat kamu terluka?

Masih bisakah kamu membuat orang lain tersenyum saat kamu sangat terluka?


Jika pertanyaan itu dilontarkan untukku. Sangatlah mudah bagiku menjawabnya. Karna aku terbiasa merasakan dan melakukannya..



Rasanya sakit, sangat teramat begitu sakit. Namun aku tetap bisa tersenyum dan membuat orang lain tersenyum. Karna apa? Karna aku pandai bersandiwara menutupi luka.

Random (part 7)

Berilah aku sedikit waktu, untuk mengungkapkan apa yang terpendam dihati.
Aku hanya ingin kamu tau, tak perlu kamu mengerti.



Dalam sebuah hubungan dibutuhkan aku dan kamu yang menyatu menjadi kita, bukan hanya ada aku.

Bagaimana bisa impian kita menjadi nyata, jika hanya aku yang punya cinta?

Bagaimana bisa hubungan ini indah, jika selalu aku yang mengalah?

Bagaimana bisa hubungan ini berjalan, jika tidak pernah tidak ada perdebatan?

Bagaimana bisa hubungan ini diteruskan, jika hanya aku yang menginginkan?


Aku merasa lelah karna selalu saja aku yang salah.

Mengapa kamu gemar menjadi yang paling benar?

Sabtu, 14 Juli 2012

Random (part 6)

Ketika aku menyayangi seseorang. Aku bukan berusaha bagaimana mendapatkannya, tetapi aku berusaha untuk mengerti bahwa dia tidak akan bisa aku dapati.
Ketika aku mencintai seseorang. Aku bukan belajar bagaimana caranya memilikinya, tetapi aku belajar bagaimana cara mengikhlaskannya.




Aku harap..ada seseorang yang mengubah sendiri ku ini...

Aku harap..ada seseorang yang menyayangiku seperti aku menyayanginya...

Aku harap..ada seseorang yang juga rindu padaku ketika aku merindukannya...

Aku harap..ada seseorang yang tidak menginginkan aku telat makan dan juga tidur larut malam...

Aku harap..ada seseorang yang menginginkan aku memimpikannhya dan menginginkan aku ada dimimpinya...

Aku harap..ada seseorang...

Aku harap..seseorang itu kamu...

Random (part 5)

Ketika rasa sepi ini menghampiri, aku tidak bisa menghindari. Jadi, ku nikmati saja.
Ketika rasa sedih ini datang, aku tidak bisa menyusir. Jadi, ku nikmati saja.
Ketika air mata ini membanjiri, aku tidak bisa membendung. Jadi, ku nikmati saja.
Ketika semakin aku mencoba menikmati semuanya itu, semakin aku merasa bosan.


Aku ingin merasakan bagaimana rasanya kita.
Aku bosan hanya ada aku sendiri disini.

Aku ingin merasakan bagaimana rasanya dirindu.
Aku bosan hanya ada aku yang merindu.

Aku ingin merasakan bagaimana rasanya disuka, disayang, dicinta.
Aku bosan hanya ada aku yang menyukai, menyayangi, dan mencintai.

Aku ingin merasakan bagaimana rasanya hancur karena diputusin.
Aku bosan merasakan hancur karena dipupusin.

Aku ingin merasakan bahagia karena mendapatkan pasangan.
Aku bosan merasakan bahagia karena teman-temanku mendapatkan pasangan.


Aku sangat bosan hanya merasakan itu-itu saja. Aku ingin merasakan sesuatu yang belum pernah aku rasakan sebelumnya. Apakah itu salah?

Random (part 4)

Sudah pukul 12 malam. Tidak ada yang menyuruh aku untuk tidur. Aku belum tidur bukan karena tidak ada yang menyuruhku. Tapi karna aku sedang berpikir. Sampai kapan tidak ada seseorang yang ingin aku sudah tertidur tengah malam begini?


Aku hanya hidup dengan harapan. Meskipun aku tak tau apa yang aku harapkan kapan terwujudkan. Namun, aku tidak bisa berbuat apa-apa selain berharap dan berdoa.
Setiap aku berdoa, doaku penuh dengan semua harapanku, semua rasa syukurku, semua permintaan maafku akan kesalahanku.


Percayalah saat aku berdoa, aku sangat bersungguh-sungguh.
Tetapi tetap saja, tidak ada yang berubah dari keadaan ini.
Aku masih sendiri.



Salahkah aku menginginkan seseorang yang aku sayang juga sayang padaku? Atau setidaknya ada seseorang yang sayang padaku, walau aku tak menyayanginya? Apakah keinginan ku itu salah?


Aku hanya ingin merasakan bagaimana rasanya apa yang mereka rasakan, yaitu.........disayang.


Betapa beruntungnya mereka yang disayang oleh seseorang.
Dan betapa sangat beruntungnya mereka yang disayang oleh seseorang yang mereka sayang.


Sedangkan aku? Aku pun tidak tahu apakah ada yang sayang padaku?

Senin, 18 Juni 2012

Random (part 3)

Rasanya benar-benar sesak. Susah bernafas. Ketika apa yang aku rasakan tidak bisa aku luapkan. Ketika apa yang aku pikirkan tidak bisa aku ucapkan. Ketika apa yang aku inginkan tidak bisa terwujudkan.
Rasanya benar-benar lelah. Jika harus selalu berpura-pura.

Sekarang, aku selalu mencoba untuk tidak terlihat kenapa-kenapa didepan mereka. Aku selalu mencoba untuk aku tidak kesepian. Aku selalu mencoba untuk aku baik-baik aja. Aku mencoba tidak pernah memperlihatkan sebenarnya apa yang sedang aku rasakan. Jadi jika sekarang mereka melihat aku biasa saja, berarti mereka tau aku tidak sedang kenapa-kenapa.

Sudah lama aku tidak menangis. Tidak tau apakah aku sudah kuat, apakah aku sudah kebal, apakah aku sudah hebat, apakah aku sudah biasa, atau aku sudah lupa bagaimana caranya nangis?

Sekarang, aku menikmati saat aku menangis. Merasakan begitu sakitnya, begitu sedihnya, begitu lukanya, begitu hancurnya, begitu berantakannya, begitu lelahnya, dan begitu sesaknya. Sangat terasa begitu sesak ketika aku benar-benar mencoba menikmati semua perasaan itu. Namun, aku nikmati saja semua perasaan itu yang datang membunuhku.

Sabtu, 05 Mei 2012

Random (part 2)

Aku.
Aku terseyum dalam sedih, tertawa dalam tangis, bercanda dalam sakit, semangat dalam rapuh. Tidak banyak yang tau seperti begitulah aku sekarang. Kacau. Berantakan. Penuh dengan kemunafikan. Berkata tidak padahal iya, berkata iya padahal tidak. Mencoba menahan, tapi terkadang tak tertahan. Aku sudah menahan mati-matian bendungan air mata itu, tapi ada saatnya aku tidak bisa menahannya lagi. Karenanya 'ku biarkan saja mengalir. Tidak perlu diredam. Tidak usah disangkal. Menangis bukanlah cengeng. Menangis meredakan sakit, meskipun tidak mengubah keadaan.

Aku.
Aku bisa diibaratkan sesosok badut. Badut yang tulus untuk menghibur orang sekitar. Iya, yang orang sekitar tau badut selalu tersenyum dengan segala kekonyolannya. Tapi apakah orang sekitar tau? Didalam sesosok badut ada seorang manusia yang punya perasaan? Yang tetap tersenyum walau ditertawakan, tetap bersabar walau dijadikan bully-an, dan masih tetap bertahan walau direndahkan. Dia merelakan perasaannya, mengecilkan egonya, dan menurunkan harga dirinya hanya untuk kesenangan orang sekitar. Tapi badut hanyalah seorang manusia biasa yang memiliki perasaan, suatu saat dia juga bisa lelah dengan orang sekitar. Tapi apakah orang sekitar pernah berpikir itu? Mungkin beberapa iya. Atau mungkin tidak ada sama sekali? Entahlah.

Aku.
Aku mencoba menerima dan menjalani dengan diam. Diam! Sakit namun ikhlas. Luka tapi akhirnya pasrah. Saat beberapa kawan terkadang berubah menjadi seperti lawan.

Aku.
Aku terkadang merasa sendiri didalam kebersamaan, merasa sepi ditengah keramaian. Kawan-kawan ada, tapi terkadang seperti tak terlihat karena tertutupi oleh perbedaan. Mereka ada didekat tapi terasa jauh. Mereka mencoba memahami tapi terkadang terasa memaksakan. Mereka memberi solusi tapi terasa menjerumuskan. Entah bagaimana jalan pikiran 'ku sekarang.

Aku.
Terhitung dari hari ini. Aku berhenti berharap. Aku berhenti menunggu. Aku berhenti mengusikmu. Dan terhitung dari hari ini. Aku memulai mencintaimu dalam diam. Aku memulai merindukanmu dalam sepi. Aku memulai bertahan dengan rasa ini. Tanpa mereka, dia, dan kamu mengetahuinya.